Selasa, 03 September 2013

Sejarah Kecamatan Sungai Raya

Kalau kita ingin meneliti sejarah siapa yang pertama yang menginjak kakinya di Sungai Raya, mungkin sangat sulit untuk mendapatkan informasi tersebut. Hal ini disebabkan tidak ada data berkas sejarah yang memuat asal muasal daerah Sungai Raya.

Kerajaan sungai raya adalah bagian dari kerajaan perlak. Bedasarkan sejarah masuk dan berkembangnya islam di Aceh, bahwa kerajaan islam pertama adalah PERLAK, Lamuri dan Pasai. Pada tahun 173 H. Sebuah kapal layar telah berlabuh dibandar perlak, membawa angkatan dakwah di bawah pimpinan nahkoda Khalifah.

Angkatan  dakwah yang dipimpin nahkoda Khalifah berjmlah 100 orang, yang terdiri dari orang arab orang Persia dan orang India. Mereka ini menyiarkan islam pada penduduk setempat dan keluarga istana. Salah seorang dari mereka adalah Sayid ALI dari suku Quresy yang yang kawin dengan seorang putri yaitu Makhdum Tansyuri. Salah seorang adik Maurah  perlak yang bernama syahir Nuri. Dari perkawinan tersebut lahirlah Sayid Abdul Azis, putra campuran Arab-Perlak, yang kemudian setelah dewasa pada tahun 225 H abad ke-9. diantik menjadi Raja dari kerajaan Islam yang Pertama di Nusantara.

Suatu ketika pihak Belanda bertindak mau menguasai jalur perdagangan dengan menutup perniagaan antar rakyat sekitar Sungai Brawan (Panai) dengan semenanjung Melayu ketika Said agil yang digelari Raja Laut, mengepalai Nahkoda Batu Bara melakukan serangan kepada pos Belanda dengan perahu-perahu Perang Panai. Said Agil Al Sahhaf ini tinggal di Deli saat itu, namun berasal dari Palembang. Menurut Orang inggris Bahwa Said Agil ini adalah saudara Syaiful Alam, Syaiful Alam ini adalah lawan Sultan  Jauhar Alam dari Aceh.

Menurut Congalton bahwa Said Agil ini Putera Said Husin yang pada tahun 1824 M menikah dengan putri Sultan Deli yaitu Raja Sitti Indra Deli. Perkawinan ini tidak bertahan lama dan terjadilah perceraian. Setelah perceraian ini said agil kawin pula dengan Teungku Budu, adik Raja Zainal Abidin, Raja Deli. Congalton sendiri telah bertemu dengan Said Agil. Karena sesuatu jasanya kepada Sultan Aceh, kemudian Said Agil ini diangkat  jadi HULUBALANG menjadi TEUKU SAID AGIL di daerah Sungai Raja atau sekarang Sungai Raya.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger